BTemplates.com

Sabtu, 18 April 2020

Galur dan Varietas Padi Lokal, Tidak Hilang dan Jadi Harapan Petani Untuk Masa Mendatang.

Padi lokal mulai diperhitungkan menjadi padi spesifik lokasi berproduksi tinggi setara dengan varietas unggul baru, bahkan ada yang produktivitasnya lebih tinggi. Selama ini kesan terhadap padi lokal adalah padi dengan potensi rendah, umur panjang dan tanaman relatif tinggi.

Terlepas dari silsilahnya, entah berasal dari padi lokal asli (landrase) turun temurun ataupun asal galur-galur hasil persilangan pemulia yang sudah terpilih dan diseleksi , saat ini ditemukan berbagai padi yang diklaim petani sebagai padi lokal dan galur lokal adaptif berpotensi produksi tinggi . 
Heri Purwanto Bersama Padi Hasil Pemuliaan Padi Varietas Lokal.
Kemajuan padi lokal muncul  karena padi ini telah ditanam oleh petani pada cekaman spesifik lokasi dalam waktu panjang. Hal ini sekaligus merupakan proses seleksi secara alami. Karena itu,  padi lokal yang sekarang diklaim petani sebagai padi unggul,  keragamannya sudah mirip varietas dan memiliki adaptasi spesifik lokasi. Hanya  galur yang adaptiflah yang bisa bertahan dengan kondisi spesifik tersebut.

Beberapa varietas padi lokal  yang masih banyak ditanam oleh para petani diberbagai daerah di Indonesia misalkan :  padi Merah, padi Abang, padi Dayang Rindu, Gilas Madu, Rindik, Jambat Teras, Padi Kagok, Beras Hitam Cemani dan yang lainnya. Sebagian besar tanaman padi ini adaptif didaerah tertentu salah satunya di dataran tinggi .Padi ini secara morfologi menunjukkan relatif seragam.

Untuk lahan daerah dataran rendah padi lokal pendok, lokal genjah rawe malang, Padi Varietas Kebo saat ini telah banyak melahirkan generasi padi baik yang galur unggul maupun varietas yang sudah dilepas oleh pemerintah misalkan padi varietas Inpari 44 Agritan sebagai hasil persilangan varietas Ciherang ( VUB ) dengan Varietas Kebo ( Lokal ), Varietas M70D sebagai hasil dari pemuliaan padi lokal Rawe Genjah Malang dengan Lokal Banyuwangi, Padi Galur Merak Wangi sebagai hasil persilangan Padi Varietas IR64 dengan Varietas Pendok ( Lokal ) dan masih banyak berbagai galur unggul yang ditanam petani diberbagai daerah di Indonesia hasil seleksi dan penyilangan beberapa galur stabil dengan varietas lokal yang sudah lama dikembangkan dan ditanam secara turun temurun disuatu daerah tertentu.

Keseragaman ini terbentuk karena benih disiapkan dengan cara memilih tanaman yang sudah seragam/stabil serta sehat. Cara inilah yang menguatkan bahwa keragaman tanaman asal benih tersebut dapat  dikatakan  hampir seragam secara morfologi ( Karakter yang tampak )  dan  diduga pula seragam secara genetik ( Sifat Baka dan Tidak Tampak ).
Salah Satu Galur Hasil Seleksi dari Beberapa Galur Lokal Nusantara.
Padi lokal unggul juga banyak ditanam dan dikembangkan oleh petani di dataran rendah dan menengah. Padi-padi lokal ini  banyak ditemukan di lahan dataran rendah  misalnya didaerah pulau sumatera, Jawa, Bali , Nusa Tenggara, Sulawesi dll. Padi lokal potensi hasil tinggi ini memilik adaptasi yang baik di lahan rawa pasang surut ini dikenal petani dengan nama: padi Kuda, padi Kemis, dan padi TW dengan umur berkisar 120-137 HSS (Hari Setelah Sebar). Rata-rata produktivitasnya berkisar antara 5,0-7,0 ton/ha GKP. Rata-rata hasil ini tergolong tinggi di lokasi pasang surut. Untuk area sawah tadah hujan biasanya hasil panen yang dihasilkan untuk padi lokal / galur lokal spesifik lokasi biasanya bisa lebih tinggi dari potensi padi pasang surut bahkan tidak kalah dengan hasil panen dari varietas padi yang sudah dilepas oleh pemerintah.
   
Padi lokal dan galur lokal unggul  saat ini dapat dijadikan alternatif untuk ditanam petani sebagai padi spesifik lokasi,  terlebih manakala VUB (Varietas Unggul Baru) padi  yang direkomendasi belum tersedia. Karakter unggul dimaksud tidak hanya untuk produktivitas tinggi, namun juga sifat unggul lainya seperti kualitas beras, toleran / tahan terhadap serangan penyakit dan hama, Toleran terhadap cekaman lingkungan misalkan kekeringan, lahan asam, lahan pasang surut , lahan yang keracunan unsur besi  ( Fe ), Umur yang relatif lebih pendek   ( Genjah ) tapi tetap mempunyai potensi hasil panen yang menguntungkan petani.  
Potensi Hasil Panen yang bisa dihasilkan Pemuliaan Padi Lokal Unggul.
Melalui proses penyiapan benih padi lokal oleh petani  diharapkan pertanaman padi lokal bisa seragam (homogen), sehingga produksinya tinggi dan kualitas beras menjadi lebih baik. Alangkah lebih baik lagi kalau padi-padi lokal tersebut dimurnikan melalui proses pemuliaan dan segera dilepas sebagai varietas unggul lokal. Selanjutnya, benih tersebut segera diperbanyak agar dapat dikembangkan oleh petani secara luas.

Untuk melihat beberapa galur padi dan varietas padi hasil pemuliaan / penyilangan padi lokal unggul Nusantara , 
Silahkan Kunjungi dan melihat diakun CHANEL YOUTUBE pada link dibawah ini :
  1. Galur Lokal yang tahan cekaman kekeringan dan umur genjah ( Pendek ) Silahkan Kunjungi dengan CLIK DISINI.
  2. Padi Galur Lokal Umur Genjah / Pendek Hasil Maksimal di Lahan Lamongan Jawa Timur, Silahkan CLIK DISINI.
  3. Potensi hasil panen dari Tanaman Padi Hasil Pemuliaan / Penyilangan Padi Lokal Unggul Bermalai Panjang dan Umur Genjah , Silahkan CLIK DISINI.
Oleh :
Heri Purwanto 
Lamongan - Jawa Timur.
Blog  https://seleksibenih.blogspot.com