Padi Genjah Trisakti yang di Muat di Trubus Edisi Januari 2019. |
Mengenal Sekilas Deskripsi Padi Genjah Trisakti di Lahan Lamongan Jawa Timur.
Benih
Padi Trisakti (Berat 5 kg)Padi trisakti telah lama diketahui masyarakat akan
keunggulannya sebagai padi yang : Cepat panen (75 hst) Perawatan mudah Hasil
cukup bagus Lumayan tahan rebah Dikenal juga sebagai benih padi paling genjah. Potensi
hasil yang didapatkanpun lumayan yakni hingga 7 ton per hektar. Jadi satu tahun
bisa dipanen 4 kali jika kebutuhan air tercukupi.
Mungkin banyak dari petani
yang membutuhkan padi marathon alias padi yang ditanam secara terus menerus
hingga 1 tahun penuh tanpa henti. Kondisi seperti ini tentunya padinya harus
bisa panen paling lambat 70 hari agar ada waktu beberapa minggu untuk
pengolahan tanah. Berbeda dengan padi m70d maupun padi m400 buatan HKTI yang
diprakarsai oleh pak Meoldoko dengan masa panen 70 hari, padi trisakti ini
panennya ialah 75 hari setelah tanam ( Kondisi lahan Irigasi Teknis ) . Spesifikasi
Padi Trisakti Varietas Adalah Sebagai Berikut : Padi Trisakti Umur: 65-80 (rata-rata 75 hari) Ketinggian: 90 cm Bentuk batang: standar, bulat tegak Bentuk tanaman: agak mekar
tegak Bentuk daun: tegak Bentuk gabah: ramping Jumlah gabah: 225 - 250 butir per malai
Hasil: rata-rata 7 ton per hektar Potensi hasil: 11 ton per hektar Ketahanan:
Tahan terhadap Cekaman kekeringan / kurang air Tahan hama: Blast Ras 003 dan
agak tahan wereng coklat Rasa: pulen
agak beraroma sedap (Aroma Harum ) Keunggulan
utama dari benih padi trisakti adalah padinya yang umurnya pendek. Hanya
dalam 2, 5 bulan saja sudah panen. Hasilnya pun cukup baik jika memang kondisi
tanahnya subur yakni bisa mencapai 11 ton / ha. Namun rata-rata produksi ialah
7 ton lebih untuk setiap hektarnya.
Menurut pengalaman beberap petani yang
pernah menanam padi Trisakti Hasil panen padi trisakti sangat bisa diandalkan.
Dan rata-rata mereka puas akan hasil panennya yang cepat. Dari percobaan,
dilahan dengan luasan 800 m persegi dapat dipanen hingga 14 karung dengan
tingkat konversi ke gabah kering adalah 68%.
OLEH :
Heri Purwanto
Lamongan - Jawa Timur.