BTemplates.com

Rabu, 19 Juni 2019

Padi Sertani Teruji Tangguh dalam Hasil Panen dan Cekaman Lingkungan serta Kekeringan.


Varietas unggul galur murni dapat dibuat dengan menyilangkan dua genotipe padi yang berbeda untuk menggabungkan sifat- sifat unggul dari keduanya. Hasil persilangan ditanam dan secara alami akan terjadi perkawinan sendiri dalam satu tanaman. Hasilnya ditanam kembali dan akan sangat bervariasi karena terjadi segregasi gen-gen ( Pemecahan Genetik ) di dalamnya. Dari variasi yang ada pada generasi bersegregasi tersebut diseleksi tanaman terbaik sesuai dengan tujuan perakitan varietas yang dilakukan. Demikian seterusnya selama beberapa generasi . Selain itu dengan adanya kemampuan regenerasi seksual secara normal dan siklus pertumbuhan yang relatif singkat memberikan keuntungan bagi pemuliaan tanaman membiak vegetatif karena proses segregasi yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan variabilitas ( Keanekaragaman )  genetik antar dan inter populasi tanaman terlebih apabila siklus pertumbuhan tanaman tersebut singkat.

Aspek yang membedakan seleksi tanaman membiak vegetatif ( Tanpa melalui perkawinan / pembungaan ) dan generatif ( Perkawinan / Pembungaan )  yaitu segregasi tanamam membiak vegetatif tidak dapat memisahkan pengaruh segregasi yang muncul digenerasi berikutnya seperti yang dilakukan tanaman generatif . Susunan genetik pada tanaman vegetatif sama dengan induk tetuanya sehingga tidak ada variasi yang muncul.
Proses Seleksi Beberapa Galur Baru Tanaman Padi
Perbaikan varietas dapat dilakukan melalui penggabungan sifat-sifat genetik yang diinginkan, peningkatan dan pemanfaatan keragaman genetik dilanjutkan dengan seleksi dan evaluasi daya hasil. Bahan pemuliaan dapat berasal dari varietas-varietas lokal, varietas liar, varietas introduksi dari mencanegara ataupun galur-galur homozigot.

Sebenarnya setiap varietas padi hasil pemuliaan ( mengawinkan 2 indukkan padi ) mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam berproduksi. Varietas yang cocok dikembangkan di wilayah yang satu belum tentu cocok di wilayah yang lain. dengan kata lain, varietas padi galur / varietas baru  memiliki sifat spesifik lokasi. Ketahanan terhadap hama penyakit dan memiliki mutu beras padi  juga beragam. Karena itu pengembangan varietas atau galur baru  untuk sekarang ini sebaiknya dilakukan pengujian  pada beberapa daerah untuk mengetahui daya tahan terhadap cekaman lingkungan dan hama – penyakit tanaman padi.
Proses Penstabilan Galur Homozigot dan Seleksi Galur Harapan.
Arah dan sasaran utama perakitan varietas padi galur atau varietas baru  ke depan adalah untuk menghasilkan varietas yang benar-benar adaptif di Indonesia, tahan terhadap berbagai hama dan penyakit utama dengan mutu beras yang lebih baik Keberhasilan program pemuliaan tanaman sangat tergantung pada variabilitas atau keragaman genetik dari karakter yang dapat diwariskan dan kemampuan genotip unggul dalam proses seleksi. Adanya variabilitas berarti terdapat perbedaan nilai antara individu genotip ( sifat / karakter bawaan tanaman )  dalam populasi yang merupakan syarat keberhasilan seleksi terhadap sifat yang diinginkan. Oleh karena itu studi ragam genetik dan pendugaan nilai heritabilitasnya tidak lepas dari suatu pengujian galur-galur harapan dibeberapa wilayah / daerah.
Heri Purwanto dg Padi Sertani 14 di Lahan yang Terkena Kekeringan Th 2019.
Galur padi sertani adalah salah satu padi galur baru di Indonesia yang dirakit untuk menghasilkan padi jenis baru dengan potensi dan daya uji yang baik sehingga diharapkan ketika para petani di Indonesia membudidayakan / menanam padi sertani maka hasil panen mereka bisa lebih baik dari varietas sebelumnya.  Dari sekian jenis seri sertani yang telah disalurkan dan diuji  ke petani anggota , Galur sertani seri 14 ( S - 14 ) telah menunjukkan respon adaptasi yang baik dibeberapa lahan di daerah kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan pada masa tanam ( MT 2 ) pada tahun 2019 ( Panen kisaran akhir Mei 2019 – Awal Juni 2019 ). Respon adaptasi tersebut adalah tahan terhadap penyakit Bakter ( Xanto monas ) dan Jamur ( Pylicularia gresea / Blast ) dimana varietas yang lain pada musim yang sama banyak terserang. Selain itu sertani 14 juga relatif tahan terhadap cekaman kekeringan atau kurang air dan berumur pendek / genjah ( Kisaran 75 -80 Hst ). Pengalaman hasil panen salah satu petani yang menanam padi sertani 14 di daerah mantup dengan benih sebanyak 10 Kg mampu dihasilkan hasil Gabah Kering Panen ( GKP ) Sebanyak 20 Sak ( Karung Pakan Ayam Ukuran 50 Kg ) dan 9 Sak ( Karung dari Sak Phonska Petrokimia ). Hasil perolehan panen ini meningkat bila dibanding hasil panen pada MT 1 pada tahun 2019.

Adanya kabar baik terkait hasil uji padi sertani 14 ( S14 ) di daerah Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan pada tahun 2019 ini diharapkan bisa diikuti petani lainnya guna memperoleh hasil panen yang maksimal meskipun kondisi lingkungan / lahan yang banyak mendapat ancaman baik ancaman karena kekeringan maupun penyakit tanaman.

Oleh :
Heri Purwanto
Lamongan - Jawa Timur. 
Telp / Wa. 085 330 85 4216