Varietas
unggul galur murni dapat dibuat dengan menyilangkan dua genotipe padi yang
berbeda untuk menggabungkan sifat- sifat unggul dari keduanya. Hasil persilangan
ditanam dan secara alami akan terjadi perkawinan sendiri dalam satu tanaman. Hasilnya
ditanam kembali dan akan sangat bervariasi karena terjadi segregasi gen-gen (
Pemecahan Genetik ) di dalamnya. Dari
variasi yang ada pada generasi bersegregasi tersebut diseleksi tanaman terbaik
sesuai dengan tujuan perakitan varietas yang dilakukan. Demikian seterusnya
selama beberapa generasi . Selain itu dengan adanya kemampuan regenerasi
seksual secara normal dan siklus pertumbuhan yang relatif singkat memberikan
keuntungan bagi pemuliaan tanaman membiak vegetatif karena proses segregasi
yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan variabilitas (
Keanekaragaman ) genetik antar dan inter
populasi tanaman terlebih apabila siklus pertumbuhan tanaman tersebut singkat.
Aspek yang
membedakan seleksi tanaman membiak vegetatif ( Tanpa melalui perkawinan /
pembungaan ) dan generatif ( Perkawinan / Pembungaan ) yaitu segregasi tanamam membiak vegetatif
tidak dapat memisahkan pengaruh segregasi yang muncul digenerasi berikutnya
seperti yang dilakukan tanaman generatif . Susunan genetik pada tanaman
vegetatif sama dengan induk tetuanya sehingga tidak ada variasi yang muncul.
Proses Seleksi Beberapa Galur Baru Tanaman Padi |
Perbaikan varietas
dapat dilakukan melalui penggabungan sifat-sifat genetik yang diinginkan,
peningkatan dan pemanfaatan keragaman genetik dilanjutkan dengan seleksi dan
evaluasi daya hasil. Bahan pemuliaan dapat berasal dari varietas-varietas
lokal, varietas liar, varietas introduksi dari mencanegara ataupun galur-galur
homozigot.
Sebenarnya setiap
varietas padi hasil pemuliaan ( mengawinkan 2 indukkan padi ) mempunyai kemampuan
yang berbeda-beda dalam berproduksi. Varietas yang cocok dikembangkan di wilayah
yang satu belum tentu cocok di wilayah yang lain. dengan kata lain, varietas
padi galur / varietas baru memiliki
sifat spesifik lokasi. Ketahanan terhadap hama penyakit dan memiliki mutu beras
padi juga beragam. Karena itu pengembangan
varietas atau galur baru untuk sekarang
ini sebaiknya dilakukan pengujian pada beberapa
daerah untuk mengetahui daya tahan terhadap cekaman lingkungan dan hama –
penyakit tanaman padi.
Proses Penstabilan Galur Homozigot dan Seleksi Galur Harapan. |
Arah dan sasaran
utama perakitan varietas padi galur atau varietas baru ke depan adalah untuk menghasilkan varietas
yang benar-benar adaptif di Indonesia, tahan terhadap berbagai hama dan penyakit
utama dengan mutu beras yang lebih baik Keberhasilan program pemuliaan tanaman
sangat tergantung pada variabilitas atau keragaman genetik dari karakter yang
dapat diwariskan dan kemampuan genotip unggul dalam proses seleksi. Adanya
variabilitas berarti terdapat perbedaan nilai antara individu genotip ( sifat /
karakter bawaan tanaman ) dalam populasi
yang merupakan syarat keberhasilan seleksi terhadap sifat yang diinginkan. Oleh
karena itu studi ragam genetik dan pendugaan nilai heritabilitasnya tidak lepas
dari suatu pengujian galur-galur harapan dibeberapa wilayah / daerah.
Heri Purwanto dg Padi Sertani 14 di Lahan yang Terkena Kekeringan Th 2019. |
Galur padi sertani
adalah salah satu padi galur baru di Indonesia yang dirakit untuk menghasilkan
padi jenis baru dengan potensi dan daya uji yang baik sehingga diharapkan
ketika para petani di Indonesia membudidayakan / menanam padi sertani maka
hasil panen mereka bisa lebih baik dari varietas sebelumnya. Dari sekian jenis seri sertani yang telah
disalurkan dan diuji ke petani anggota ,
Galur sertani seri 14 ( S - 14 ) telah menunjukkan respon adaptasi yang baik
dibeberapa lahan di daerah kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan pada masa tanam
( MT 2 ) pada tahun 2019 ( Panen kisaran akhir Mei 2019 – Awal Juni 2019 ).
Respon adaptasi tersebut adalah tahan terhadap penyakit Bakter ( Xanto monas )
dan Jamur ( Pylicularia gresea / Blast ) dimana varietas yang lain pada musim
yang sama banyak terserang. Selain itu sertani 14 juga relatif tahan terhadap
cekaman kekeringan atau kurang air dan berumur pendek / genjah ( Kisaran 75 -80
Hst ). Pengalaman hasil panen salah satu petani yang menanam padi sertani 14 di daerah mantup dengan benih sebanyak 10 Kg mampu dihasilkan hasil Gabah Kering Panen ( GKP ) Sebanyak 20 Sak ( Karung Pakan Ayam Ukuran 50 Kg ) dan 9 Sak ( Karung dari Sak Phonska Petrokimia ). Hasil perolehan panen ini meningkat bila dibanding hasil panen pada MT 1 pada tahun 2019.
Adanya kabar baik
terkait hasil uji padi sertani 14 ( S14 ) di daerah Kecamatan Mantup Kabupaten
Lamongan pada tahun 2019 ini diharapkan bisa diikuti petani lainnya guna
memperoleh hasil panen yang maksimal meskipun kondisi lingkungan / lahan yang
banyak mendapat ancaman baik ancaman karena kekeringan maupun penyakit tanaman.
Oleh :
Heri Purwanto
Lamongan - Jawa Timur.
Telp / Wa. 085 330 85 4216
Telp / Wa. 085 330 85 4216