Berbagai inovasi dihasilkan Institut
Pertanian Bogor (IPB) untuk membantu petani. Salah satunya, inovasi
pupuk hayati, PROVIBIO IPB karya Peneliti Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB, Prof. Dr. Dwi Andreas
Santosa. Inventor yang dikenal dekat petani ini menuturkan PROVIBIO IPB
merupakan pupuk hayati terbaik berdasarkan hasil kajian Kementerian
Pertanian RI tahun 2011-2013.
Heri Purwanto Bersama Prof. Andreas Inventor dan Formulator Provibio. |
Hasil uji coba skala demplot, demarea
dan skala besar di ratusan hektar lahan di Pulau Jawa menunjukkan,
PROVIBIO IPB mampu menurunkan penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen
tanpa menurunkan hasil panennya. Pupuk ini mampu meningkatkan produksi
padi sebesar 1 - 3 ton gabah kering giling per hektar. Selain itu, pupuk
ini juga mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Prof. Andreas mengatakan kedepannya produksi PROVIBIO IPB ini berada di
tangan petani. IPB hanya memproduksi kultur induknya, mengawal dan
mendampingi petani serta menguji mutu PROVIBIO IPB yang diproduksi
petani atau kelompok tani. “ Sekitar 80 persen keuntungan hasil
memproduksi dan memasarkan PROVIBIO IPB berada di tangan petani. Saat
ini sudah terbentuk jaringan produksi di tingkat petani atau kelompok
tani di empat provinsi yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur,” ujarnya. Menurut Prof. Andreas,
pemakaian PROVIBIO IPB dalam skala nasional akan mampu meningkatkan
produktivitas padi sekitar 10 – 20 persen sehingga swasembada beras di
tengah keterbatasan lahan diharapkan bisa tercapai.
Pupuk hayati yang mulanya bernama PROBIO ini mengandung sembilan mikroba bermanfaat, yakni: bakteri penambat N2 (Azospirillum lipoferum ICBB 6088 dan Azobacter vinelandii ICBB 9098), bakteri bintil akar (Bradyrhizobium japonicum ICBB 9251), produsen hormon tumbuh (Lactobacillus sp ICBB 8808), mikrob anti bau (Saccharomyces cereviseae ICBB 8808), perombak selulosa (Microbacterium lacticum ICBB 7125), perombak lignin (Phanerochaete sp. ICBB 9182), dekomposer (Paenibacillus macerans, ICBB 8810) dan bakteri antihama (Bacillus thuringiensis ICBB 6095).
Kemasan Pupuk Hayati : Provibio IPB Bogor. |
PROVIBIO IPB sudah diujicobakan pemanfaatannya dalam budidaya berbagai
komoditas diantaranya: padi, cabai, jagung, kedelai, bawang, kentang dan
kelapa sawit dengan dosis tujuh liter per hektar untuk tanaman semusim.
Sedangkan untuk tanaman tahunan dan perkebunan dosisnya 10–20 liter
per hektar tiap tiga bulan. PROVIBIO IPB efektif digunakan untuk
mempercepat proses pengomposan dari hitungan bulan menjadi hanya dua
minggu. Kementerian Pertanian RI sudah melakukan uji coba PROVIBIO IPB
di berbagai lokasi, yakni: Kalimantan Selatan, Jambi, Lampung, Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Info Terkait Pemesanan :
Heri Purwanto - Telp / Wa. 085 330 854216
Lamongan - Jawa Timur.