Padi GH 36 adalah padi hasil seleksian dari padi pendahulunya yaitu GH IPB 36, Padi GH 36 ini diseleksi dengan kriteria dan pengamatan di lahan : Anakan Lebih banyak dari Pendahulunya, Batang lebih kokoh dan jumlah bulir lebih rapat dan banyak dalam 1 malai. Kestabilan dan keseragaman tanaman juga diperhatian. di awal seleksi dari lahan seluas kurang lebih 1500 m2 ternyata diketemukan ada 3 rumpun yang sedikit berbeda dari induk sebelumnya. Dari 3 Rumpun ini kemudian dikembangkan selama 3x musim tanam di lahan area kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan untuk dilihat keseragaman dan kestabilan genetik tanamannya.
Pengembangan awal GH 36 yang berasal hanya dari 3 Malai di Lahan ( Malai Induk ). |
Ciri khusus yang sedikit berbeda dengan Tanaman Induk sebelumnya adalah : Jumlah bulir yang lebih rapat dan banyak dalam satu malai dengan kulit sekat yang berwarna kuning tua dan agak tebal, Penampilan lain ketika tanaman padi mulai menguning menuju masak bulir adalah warna ujung daun tanaman padi yang kecenderungan terlihat lebih kuning tua dari padi sekitarnya misalnya dibandingkan dengan warna daun padi varietas ciherang.
Uji tanam dilahan dalam musim ini, terakhir dilakukan di lahan Sawah Tambak ( Lahan Bonorowo ) di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan pada MT Ke 3, Ternyata hasil panen GKP ( Kering Sawah ) bisa mencapai 10 Ton / Ha dilahan seluas 1 Ha ( Hasil riil, bukan Ubinan atau Konversi lahan ke Luasan 1 Ha ).
Berikut Hasil Pelaporan Petani di Kecamatan Deket Terkait Hasil Panen Padi GH 36 yang ditanam di lahan Sawah Tambak pada MT ke 3 Tahun 2018.
Kunjungan ke Lahan GH 36 yang Hasil Panennya Mencapai 10 Ton / Ha ( GKP ). |
Cara dan Dosis Pemupukan Padi GH 36 yang Tembus 10 Ton /Ha. |
INFO OLEH :
Heri Purwanto - Telp/ WA . 085 330 854216
Lamongan - Jawa Timur.