Mengenal Alat Reproduksi Tanaman Padi Untuk Penyilangan. |
Persilangan tanaman padi dapat berlangsung secara
alami dan buatan. Persilangan padi secara alami berlangsung dengan bantuan
angin. Adanya varietas padi lokal di berbagai daerah menunjukkan telah terjadi
persilangan secara alami. Contoh varietas padi lokal yang banyak ditanam petani
adalah Rojolele, Mentik, Cempo, Pandan Wangi, Markoti, Hawarabunar, Lemo,
Kuwatik, dan Siam .
Persilangan padi secara buatan dilakukan dengan campur
tangan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan membuat
kombinasi persilangan untuk menghasilkan tanaman yang sesuai dengan keinginan.
Varietas padi unggul hasil persilangan dikelompokkan berdasarkan tipologi lahan
budi dayanya, yaitu padi sawah, padi gogo, dan padi rawa.
Mengenalkan Proses Penyilangan Tanaman Padi Ke Genesari Muda. |
Persilangan dilakukan untuk mendapatkan varietas
unggul tanaman padi dengan melakukan kawin silang antara dua varietas tanaman
padi yang ingin di dapatkan sifat unggulnya. Penyilangan dilakukan ketika bunga
padi belum mekar untuk menghindari terjadinya penyerbukan sendiri. Bunga padi
merupakan bunga panjang dan berkelamin dua. Bunga-bunga mekar pada tiap malai
dari bawah keatas, atau dari luar kedalam, yaitu kearah poros. Lamanya
pembungaan dari tiap malai berkisar antara 5 sampai 10 hari.
Sangat Penting Mengetahui Alat Kelamin Jantan dan Betina Padi. |
Pemotongan bagian bunga padi dilakukan pada pagi hari
karena bunga padi dapat dengan cepat mekar pada keadaan cuaca yang terang dan
banyak mendapat sinar matahari. Bunga yang akan diemaskulasi dipilih bunga yang
belum mekar atau hampir mekar sehubungan dengan itu maka pertumbuhan kuncup
bunga perlu diamati dengan seksama. Emaskulasi dapat dilakukan pada pagi hari
hingga pukul 08.00 yaitu pada suhu rendah dengan udara yang cukup lembab, maka
kepala sari itu biasanya masih tertutup rapat, sehingga dengan mudah benang
sari dapat dibuang dalam keadaan utuh. Kastrasi dilakukan dengan cara
menggunting sepertiga bagian bulir padi kemudian dikumpulkan benang sarinya.
Selanjutnya dilakukan penyilangan dengan menabur benang sari pada pada bunga
yang di jadikan induk betina, setelah di lakukan penyilangan bunga segra
diisolasi dengan melakukan pengerudungan, pengerudungan pada bunga tersebut
bisa dengan plastik ataupun kertas tahan air hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya penyerbukan oleh serbuk sari asing, pengerudungan harus
dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjaddi kerusakan.
Dokumentasi dan Pencatatan Hasil Persilangan Tanaman Padi. |
Polinasi dilakukan pada siang hari, sekitar pukul
10.30. Dilakukan dengan cara menaburkan benang sari varietas sebagai induk
jantan ke kepala putik varietas sebagai induk betina dengan menggunakan kuas.
Tujuan dari polinasi adalah menggabungkan dua sifat dari dua varietas tanaman
ke dalam satu tubuh tanaman. Oleh karena itu, sifat tanaman hasil persilangan
(F1) merupakan gabungan sifat diantara kedua tetuanya. Faktor lain yang harus
diperhatikan dalam melakukan polinasi adalah lamanya daya hidup (viabilitas)
serbuk sari.
Kombinasi sifat dari kedua tetua pada F1 terjadi
secara acak, jadi bisa saja kombinasi sifat yang ada pada F1 bersifat lebih
menguntungkan dari kedua tetuanya. Karena sifat kedua tetua berbeda satu dengan
yang lainnya, maka keturunan yang diperoleh dapat mempunyai sifat-sifat baru
yang berbeda dengan sifat yang ada pada kedua induknya. Keturunan F1 bersifat
heterozigot dan mengalami pemisahan pada generasi berikutnya.
Hibridisasi yang dilakukan pada tanaman menyerbuk
sendiri agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan
pemilihan tetua yang memiliki potensi genetik yang diinginkan. Pemilihan tetua
ini sangat tergantung pada karakter tanaman yang akan digunakan, yaitu apakah
termasuk karakter kualitatif atau kuantitatif. Tujuan dari setiap program
pemuliaan tanaman adalah untuk menyatukan gamet jantan dan gamet betina yang
diinginkan dari tetua yang terpilih. Karakter kualitatif menunjukkan fenotip yang
berbeda akibat adanya genotip yang berbeda pula. Sedangkan pemilihan tetua
untuk karakter kuantitatif jauh lebih sulit karena perbedaan fenotif belum
tentu disebabkan oleh genotif yang berbeda. Karena faktor lingkungan juga
mempengaruhi terhadap penampilan dari fenotif yang ada.
Heri Purwanto Bersama Team Pemulia Tanaman Padi dan Hortikulturan AB2TI Jawa Timur. |
Dengan adanya kegiatan pemuliaan dan penyilangan
tanaman padi ini, diharapkan akan memunculkan generasi – generasi padi unggul setiap
masa untuk mensikapi kondisi dan permasalahan yang yang terjadi didunia pertanian misalkan padi
yang mampu melawan atau toleran terhadap mutasi hama dan serangan penyakit,
tahan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi lahan yang ekstrim dll. Jika
setiap petani di Nusantara mampu melakukan proses penyilangan sendiri kemudian
melakukan seleksi hasil keturunan persilangannya ( seleksi galur ) sesuai
dengan karakter padi yang diharapkan, maka tidak menutup kemungkinan
kreatifitas para petani tersebut akan melahirkan generasi padi – padi yang
mampu menghadapi dan menyelesaikan permasalahan – permasalahan didunia
pertanian, permasalahan ekonomi petani juga permasalahan ketahanan pangan ditingkat
nasional. Pemerintah diharapkan mampu menfasilitasi kreatifitas petani tersebut,
mendukung program pemuliaan secara mandiri yang dilakukan para petani dipelosok
nusantara, juga memfasilitasi kegiatan pendidikan dan latihan guna meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas para petani pemulia di seluruh Nusantara tercinta
ini.
Kreatifitas Petani Nusantara yang Seharusnya di Apresiasi. |
Informasi oleh :
Heri Purwanto – Telp / wa : 085 330 85 4216
Lamongan – Jawa Timur.