BTemplates.com

Jumat, 23 Maret 2018

Penampilan dan Deskripsi Padi Genjah GH 36 di Lahan Lamongan Jawa Timur.

Padi GH 36 di Lahan Desa Sidomulyo Kec. Mantup Kab. Lamongan Tahun 2017 -2018.
Mengenal Karakter Padi Genjah 36 Yang dibudidayakan di Lahan Lamongan
Padi genjah GH 36 memiliki tinggi tanaman kurang lebih 80 - 90 cm, dengan batang tanaman yang kokoh sehingga relatif tahan roboh, Bentuk daun tanaman yang tegak dan daun bendera tegak sehingga posisi malai padi berada dibawah daun bendera ( Jawa : Padi Sudung ). Padi GH 36 sangat cocok dibudidayakan pada Musim Ke 1 ( Penghujan ) atau pada lahan yang kondisi airnya cukup dan juga lahan sawah tambak. Padi GH 36 mempunyai potensi jumlah bulir 250 - 300 bulir / malai, dengan bentuk bulir yang panjang medium ( sedikit gendut ) dan kerapatan bulir yang rapat, Kulit sekam yang tipis berwarna kuning jernih dan rendimen gabah yang bisa diandalkan dan tekstur nasi yang pulen tidak pera.

Padi GH 36 termasuk padi genjah karena umur tanaman cuma sekitar 85 - 95 hari dari sebar benih yang ditanam secara tabela ( Tebar benih langsung ) di Lahan. Selama budidaya termasuk peka terhadap pemupukan ( Irit Pupuk ) dan mempunyai daya tahan yang bagus terhadap hantaman OPT misalkan dari serangan Jamur / Bakteri , Blast dan relatif toleran terhadap wereng.

Beberapa pengalaman Petani di daerah Lamongan mengatakan : Padi GH 36 termasuk jenis padi baru ( Galur ) yang bisa diandalkan, sewaktu di tanam di sebagian daerah kecamatan Glagah dan Kecamatan Turi, Padi GH 36 membuktikan ketangguhannya terhadap serangan hama wereng yang banyak menyerang padi di tahun 2017, contohnya di lahan pak Zakariya ( Kades Dukuh Tunggal Kecamatan Glagah )  yang saat itu sebagian hasil panen petani banyak yang mengalami gagal panen, tetapi GH 36 bisa melaju dengan mulus dan mengalami penurunan hasil panen cuma 10 % dibanding masa tanam pada tahun sebelumnya yang tidak ada wabah serangan wereng dan memperoleh hasil panen kisaran 6,5 Ton / Ha . Di kecamatan Turi Kabupaten Lamongan , Padi GH 36 yang ditanam di lahan sawah tambah bisa menghasilkan 8 ton / ha gabah kering panen ( GKP ), Sedangkan di daerah Kecamatan KedungPring pada musim MT 1 Tahun 2018 , GH 36 yang dibudidayakan secara semi organik mampu menghasilkan gabah kering panen sebanyak kisaran 7 Ton / ha dan realtif selamat dari Potong Leher dan Blast yang saat itu banyak menyerang padi varietas ciherang atau IR 64 yang masih banyak dibudidayakan petani setempat.

Beberapa Photo penampilan padi GH 36 dilahan adalah sebagai berikut :
Padi GH 36 yang ditanam denganTabela alat Tugal.

GH 36 Saat Tahap Pengisian Bulir.
Daun Bendera yang Tegak dan Malai dibawah ( Padi Sudung ).
Penampilan 36 Sehari Sebelum di Panen ( Potong ).
Bentuk Bulir Rapat dan Banyak dalam 1 Malai.
Batang yang Besar dan Kokoh Sehingga Tidak Mudah Roboh.

INFORMASI LANJUT:
Heri Purwanto - Telp / Wa. 085330854216
Lamongan - Jawa Timur.