Talas Jepang (Colocasia esculenta var. antiquorum) atau yang dikenal sebagai satoimo (Jepang) merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai popular dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Negara Jepang.
Heri Purwanto Bersama Umbi Bibit Talas Jepang Satoimo Yang Siap Semai di Lahan. |
Secara normal tanaman ini ketika panen dapat menghasilkan 30-40 ton dalam luas lahan 1 Hektar. Bahan pangan ini sudah menjadi salah satu bahan utama bagi sebagian besar penduduk makanan Jepang sebagai pengganti beras dan kentang, karena mereka menganggap beras dan kentang banyak mengandung karbohidrat dan gula.
Berbeda dengan jenis talas (taro) lainnya, talas jepang selain bisa diolah menjadi pagan olahan pengganti kentang dan terigu seperti tart, kue kering, pie atau makanan ringan, talas jenis ini bisa dikonsumsi langsung dalam keadaan mentah, rasanya yang mirip-mirip dengan salak membuat sebagian orang menyebutnya keladi salak. Kalau anda pernah mencicipi makanan ringan berupa Taro Snack atau pie Genji Taro, itu merupakan contoh dari pangan olahan berbahan dasar satoimo.
Heri Purwanto Bersama Umbi Bibit Satoimo yang Akan disalurkan Ke Petani Satoimo. |
Penjelasan lebih lengkap Terkait Cara membedakan talas jepang satoimo dengan jenis talas lainnya , Silahkan disimak pada link tautan dibawah ini :
- Video Penjelasan Cara Membedakan Talas Jepang Satoimo dengan Talas Lainnya.Silahkan di CLIK DISINI.
- Video cara pembibitan dan penyemaian Talas Jepang Satoimo , Silahkan CLIK DISINI.