BTemplates.com

Minggu, 26 Mei 2019

Kegiatan Uji Multi Lokasi Tanaman Padi Untuk Menghasilkan Hasil Panen Tinggi Bagi Petani.


Sampel Uji Sertani 9 dari MSP Jatim di Lahan Kec. Mantup Lamongan.
Padi (Oryza sativaL.) adalah salah satu tanaman budidayaterpenting dalam peradabanmanusia.Tanaman ini tersebar luas diberbagai belahan dunia. Produksi padi dunia menempatiurutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke dalam Divisio : Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Class: Monocotyledoneae, Ordo : Poales,Famili : Graminae, Genus : OryzaLinn, Spesies : Oryza sativa L.

Produktivitas tanaman padi dapat ditingkatkan melalui perbaikan lingkungan tumbuh dan genetik.Perbaikan lingkungan tumbuhmeliputi perbaikan fisik dan kimia tanah, mutu benih, ketersediaan air, pengendalian organisme pengganggu tanaman, teknologi panen,dan pascapanen. Perbaikan genetik dapat dilakukan melalui penggunaaan varietas unggul yang dirakit melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Tahapan perakitan varietas unggul melalui metode pemuliaan tanaman secara garis besar mencakup tiga tahapanpenting yaitu : membangun keragaman genetik, seleksi, dan uji daya hasil ).

Benih Sampel Uji Sertani 10 dari MSP JATIM di Kec. Mantup Lamongan.
Tujuan utama dirakitnya padi varietas unggul bermutu adalah untuk mendapatkan varietas yang mempunyai daya hasil tinggidan berkualitas baik. Menurut Chakraborty (2001), kemampuan produksi tanaman dapat ditingkatkan 20 –25 persen dengan terlebih dahulu dilakukan pengembangan komponen hasil utamanya. Setelah didapatkan genotipe harapan dari hasil perakitan, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap genotipe tersebut pada lokasi yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya tentang karakter pertumbuhan dan hasil dari genotipe baru tersebut. 

Menurut Sugeng (2001) karakter yang harus dimiliki oleh padi varietas unggul adalah : produksi tinggi, umur tanaman pendek, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan rebah dan tidak mudah rontok, mutu beras baik, dan rasanya enak.

Beberapa Sampel Benih Uji Galur Sertani ( Berbagai Seri ) dari DPW MSP JATIM.
Persilangan merupakan tahap awal dari kegiatan pembentukan varietas. Tujuan dilakukannya persilangan adalah untuk menggabungkan karakter unggul yang berasal dari dua tetua atau lebih ke dalam satu genotipe. Sebelum dilakukan persilangan, perlu dilakukan pemilihan tetua yang mempunyai karakter seperti yang diharapkan.



Setelah proses penyilangan maka akan dihasilkan beberapa calon generasi galur harapan yang kedepannya bisa berpotensi menjadi galur unggul bahkan menjadi varietas unggul. Untuk mendapatkan galur unggul tanaman padi salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan Uji Daya Hasil Galur tersebut.

Evaluasi atau pengujian karakter agronomi khususnya daya hasil merupakan tahap pemuliaan tanaman yang paling banyak memerlukan dana dan tenaga. Tujuan pengujian adalah untuk memilih galur atau genotipe unggul yang diharapkan  dapat dilepas sebagai varietas unggul baru dengan cara membandingkan genotipe – genotipe unggul dengan varietas standar. Kriteria penilaian didasarkan pada sifat atau karakter yang memiliki nilai ekonomi, misalnya daya hasil. Dalam pengujian perlu diperhatikan besarnya interaksi antara genotipe dan lingkungan untuk  menghindari kehilangan genotipe - genotipe unggul dalam kegiatan seleksi. Uji daya hasil terdiri dari tiga tahap yaitu uji daya hasil pendahuluan (UDHP), uji daya hasil lanjutan (UDHL), dan uji multilokasi (UM) .
Proses Pengamatan Pada Lahan Uji Galur Harapan ( GH ) Seri - 15

Dalam UDHP, jumlah galur yang dievaluasi sangat banyak tetapi jumlah benih  per galur sedikit. UDHP sering dilaksanakan menggunakan satuan percobaan berupa barisan tunggal dan terdiri dari dua ulangan. Galur yang terpilih akan diuji dalam UDHL. UDHL pada tanaman padi mengevaluasi 15 - 30 galur dan terdiri dari 3 - 4 ulangan selama dua musim di beberapa lokasi. UM merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan pemuliaan,jumlah galur lebih sedikit (10 -15 galur) dan diuji pada lokasi dan musim yang lebih banyak daripada UDHL. Lokasi yang digunakan untuk uji multilokasi harus mewakili seluruh daerah yang menjadi sentra produksi padi. 

Uji multilokasi dilakukan minimal pada delapan lokasi dan dilakukan dalam dua musim tanam sehingga akan didapat 16 data percobaan Percobaan adaptasi pada beberapa lokasi umumnya mempunyai gugus perlakuan yang sama dan menggunakan rancangan percobaan yang sama Uji multilokasi bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang mempunyai produksi lebih tinggi dari varietas pembanding. Genotipe harapan yang hasilnya nyata lebih tinggi dari varietas lokal atau varietas pembanding dapat dicalonkan sebagai varietas unggul untuk daerah tersebut . Prosedur uji multilokasi merupakan tahap akhir dalam kegiatan pengujian daya hasil tanaman untuk mendapatkan genotipe harapan yang akan dilepas sebagai calon varietas unggul baru.
Uji Galur seri 15 di Lahan Kering Tanpa Irigasi Teknis di Lahan Tadah Hujan.

Oleh : Heri Purwanto
Lamongan - Jawa Timur.
( Artikel diambil dari beberapa sumber refrensi )