Dari sekian
Macam ( seri ) Benih Unggul sertani, Salah satu Galur Sertani yang bisa menjadi
pilihan Sedulur tani di Indonesia adalah Padi Sertani 7. Tak jauh berbeda
dengan sertani 14, sertani 7 bisa dibilang mirip dengan pendahulunya.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di lapangan, sertani 7 juga memiliki
malai panjang. Tak kurang 200 bulir per malai bahkan banyak juga yang sampai
300 up bulir pada malainya. Taruhlah dengan anggapan cara tanam model petani
konvensional keumuman saat ini, Kami kira kalau 200 up masih mampu. Apalagi kalau
ditanam oleh petani yang sudah kawakan,
pastinya hasil akan lebih maksimal.
Penampilan Sertani 7 dilahan Tadah Hujan. |
Sertani 7
juga merupakan padi yang cukup toleran di lahan tadah hujan. Kondisi agak
kering lantas tak membuat padi ini mogok beranak. Anakannya cukup banyak,
dengan umur genjah 85-95 hst membuat padi ini lebih cepat panen. Batang padinya
juga relatif tahan roboh namun tak tinggi seperti sertani 14. Bisa dibilang
tingginya standard seperti padi-padi yang sudah banyak di tanam petani desa
selama ini.
Perbedaan sertani 7 dengan Pendahulunya sertani
14.
Beda
yang cukup kelihatan berdasarkan pengamatan di lahan antara sertani 14 dengan
sertani 7 adalah selain dari tinggi tanaman yaitu pada bentuk bulirnya. Jika sertani
14 berbulir gemuk agak membulat maka
sertani 7 bentuknya lonjong dan besar ( Medium ) . Selain itu yang cukup
membedakannya pula yaitu mengenai nasinya. Nasi sertani 7 lebih enak ( Uji
Organoleptik ) dibanding pendahulunya.
Warna nasinya juga putih bersih sangat elok dipandang mata. Namun untuk rasa
nasi saya kira masih subyektif sekali karena kenyataannya ada juga yang lebih
menyukai nasi yang agak keras.
Bertugi ( Bentuk Bulir ada Ekor / Bulu ) Ciri Khas dari Sertani 7 |
Hasil
Real Panen Sertani 7 Dilahan Berdasarkan Pengalaman Sedulur Tani.
Berdasarkan
pengalaman dan pengamatan di lapangan, hasil real gabah kering pungut untuk
lahan kurang lebih 5000 meter persegi yaitu 3,8 ton. Ini berarti konversi untuk
1 ha lahan yaitu 7,6 ton, sudah cukup baik di lahan tadah hujan di mt2 yang
hasil terbaiknya biasanya tak lebih dari 5 ton per hektar. Barangkali jika
ditanam di lahan irigasi hasilnya bisa meningkat.
Cara Pemupukan dan Perawatan Sertani
7
Prosedur
pemupukan hampir tidak jauh berbeda dengan pola yang sudah dilakukan
berdasarkan kebiasaan petani setempat. Dua kali pemupukan pada saat awal 7 – 10
HST dan pertengahan menjelang bunting (
Sekitar Umur 20 – 25 HST ) . Karakter khusus yang menjadi ciri khas dari padi
galur sertani adalah anjuran untuk pemupukan yang berimbang antara pupuk
sintetis ( Pupuk pabrik ) dengan pupuk Organik / Hayati ( Pupuk Kompos/ Kandang
dan Pupuk Berbasis Mikroba ), Pembatasan pemberian Unsur Nitrogen / Urea secara
berlebihan, dan Penggunaan Bahan alami ( Pesnab ) dalam upaya pengendalian OPT
( Organisme Pengganggu Tanaman ). Sedangkan yang perlu diwaspadai dalam
Pengendalian OPT yaitu hama ngengat / ulat yang menyebabkan penyakit putih
palsu dan berujung pada malai padi yang mati ( Penggerek Batang ) . Seringkali
petani tidak memperhatikan ini. Upaya pencegahan lebih disarankan daripada
sudah terlanjur kena.
Hama
umum yang lainnya yang perlu diwaspadai yaitu bercak belah ketupat dan jamur.
Seringkali petani selalu luput dengan pengamatan dini penyakit ini. Walau
sertani 7 lumayan tahan, namun jika teledor atau telat dalam upaya pencegahan
OPT , Maka Kegagalan Panen bisa terjadi karena Serangan OPT . Oleh karena itu
sudah seharusnya sejak dini pencegahan penyakit dan hama dilakukan oleh petani.
Bentuk Malai dan Bulir dari Sertani 7 Ketika di Lahan. |
Pembuatan
Nutrisi STMJ PADI Sebagai Upaya pengisian bulir hingga ke pangkal.
Dalam rangka memaksimalkan
hasil panen dan pengisian bulir hingga kepangkal, Jangan lupa buatlah ramuan
yang terbuat dari madu, telur, dan susu. Telor 4 butir, madu 1 botol kecil 80 ml,
susu sapi 1 liter. Ramuan ini bisa buat 8 tangki ukuran 16 liter. Penyemprotan
nutrisi STMJ Sertani bisa dilakukan ketika tanaman berumur 30 – 35 HST, Umur 45
– 50 HST dan ketika umur 60 – 65 HST atau ketika tanaman padi sudah keluar
malai dan bunga padi sudah menutup / melakukan perkawinan ( ditandai dengan
benang sari yang berwarna putih dan mulai rontok dari bulir padi ).
Setelah umur 55 – 60 HST
Pemberian nutrisi tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan pada tanaman
padi. Petani bisa berfokus pada pengaturan kebutuhan air yang cukup untuk
tahapan pengisian bulir hingga bulir masak susu dan berfokus pada pengamatan dan
serangan OPT Tanaman Padi secara periodik yaitu 7 – 14 Hari sekali.
Penyemprotan Pesnab atau Pestisida Sintetis bisa dilakukan minimal 2 – 3 Kali
hingga panen untuk mengantisipasi adanya serangan OPT.
Informasi
Oleh :
Heri Purwanto - Telp / WA. 085 330 854216
Lamongan – Jawa Timur